wellcome To ...PV Store... Get Best Product for Your Quality Time contact Us +62 896-360-99333 e-mail : dimadz_adz.dzakiy@yahoo.co.id

Read More about PV CLICK HERE

Monday, November 4, 2013

WHO: Enam Juta Orang Meninggal dalam Setahun Akibat Rokok

WHO: Enam Juta Orang Meninggal dalam Setahun Akibat Rokok
 Panama City (AFP/Antara) - Walaupun sudah ada kampanye kesehatan masyarakat, merokok tetap menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, membunuh hampir enam juta orang setahun, kebanyakan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, ujar World Health Organization pada Rabu.


Jika tren ini terus terjadi, jumlah kematian akibat penggunaan tembakau akan meningkat hingga delapan juta setahun pada 2030, ujar WHO dalam sebuah konferensi di Panama. Perkiraan 80 persen kematian yang berhubungan dengan tembakau pada 2030 diperkirakan akan terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, laporan tersebut menambahkan.

“Jika kita semua tidak bersatu dan melarang pemasangan iklan, promosi, dan pensponsoran rokok, maka para remaja dan anak muda akan terus tergoda dengan konsumsi rokok oleh industri rokok semakin agresif,” ujar direktur umum WHO Dr. Margaret Chan.

“Setiap negara memiliki tanggung jawab untuk melindungi masyarakatnya dari penyakit, cacat, dan kematian yang berkaitan dengan tembakau.”

Di antara kasus-kasus kematian tahun ini, lima juta orang merupakan perokok atau mantan perokok, sementara itu lebih dari 600.000 orang meninggal sebagai perokok pasif, berdasarkan data WHO.

Merokok dipercaya telah menyebabkan kematian dari 100 juta jiwa di abad ke-20.

“Kami tahu bahwa hanya dengan pelarangan total terhadap iklan, promosi dan pensponsoran rokok maka masalah ini bisa teratasi secara efektif. Negara yang memberikan larangan dan juga memiliki kontrol penggunaan rokok mampu memangkas jumlah perokok dalam waktu hanya beberapa tahun secara signifikan,” ujar Direktur departemen Prevention of Noncommunicable Disease dari WHO, Dr. Douglas Bettcher.

Laporan tersebut mengutip bahwa 2,3 miliar orang dari 92 negara mendapat keuntugan dari larangan untuk merokok, naik dua kali lipat dari jumlah pada lima tahun lalu.

Namun, angka tersebut hanya mewakili sepertiga populasi dunia, katanya.(ms/pt)

Setiap 6 Detik, 1 Orang Tewas Akibat Rokok

  2013-07-12 11:05:10  CRI
 Setiap 6 Detik, 1 Orang Tewas Akibat Rokok
 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Rabu lalu (10/7) mengeluarkan Laporan Epidemi Tembakau Global 2013. Menurut laporan itu tercatat, 5 tahun lalu, jumlah orang yang dikenakan berbagai tindakan pembatasan tembakau telah meningkat lebih dari satu kali lipat, dan telah mencapai 2,3 miliar orang. Sementara itu, laporan itu menunjukkan pula, jika tidak dapat berhasil mengendalikan tembakau, dalam abat ini akan terdapat 1 miliar orang tewas disebabkan penyakit yang berkaitan dengan tembakau.
Sejak 2008, WHO mulai mengumumkan laporan Epidemi Tembakau Global. Laporan itu melakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap upaya berbagai negara dalam melarang tembakau, dengan maksud untuk mendesak berbagai negara mengintensifkan pelarangan tembakau dan melindungi kesehatan. Menurut statistik WHO, kini setiap tahun terdapat 6 juta orang meninggal akibat rokok, merokok dapat mengakibatkan kanker, penyakit kardiovaskular, diabetes dan penyakit sistem pernafasan kronis.
Direktor Pencegahan Penyakit Tidak Menular WHO, Dr. Douglas Bettcher mengatakan, setiap tahun, tembakau mengakibatkan 6 juta orang tewas, dengan rata-rata setiap 6 detik terdapat 1 orang tewas akbiat tembakau. Itulah sebab kematian satu-satunya yang dapat dihindari sejauh ini. Kalau keadaan itu terus berlangsung, abat ini akan terdapat 1 miliar orang tewas akibat rokok.
Tembakau telah popular di seluruh dunia selama lebih dari 200 tahun, sampai abat ke-20, manusia baru menyadari bahayanya tembakau terhadap kesehatan. Tahun-tahun belakangan ini, WHO telah meningkatkan pengendalian tembakau. Tahun 2003, Sidang WHO telah meluluskan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau, dan telah memainkan peran positif dalam mendorong pengendalian tembakau dan mengurangi bahayanya tembakau terhadap kesehatan manusia. Pada tahun 2008, WHO tegas menetapkan 6 butir tindakan pengendalian tembakau, antara lain, kebijakan pengawasan penggunaan tembakau dan pencegahan bahayanya merokok, perlindungan manusia dari bahaya tembakau dan asapnya, penawaran bantuan bagi orang-orang yang ingin berhenti merokok, memperingatkan bahaya merokok, pelarangan iklan dan promosi rokok, serta peningktan pajak tembakau.
Menurut laporan WHO, 5 tahun yang lalu, terdapat 20 negara meminta peringatan nyata di bungkusan rokok dicetak. 32 negara telah meluluskan peraturan pelaranan merokok di tempat-tempat publik. Laporan itu khusus meliputi peraturan pelarangan merokok di tempat publik yang diumumkan oleh Kota Harbin, Ibukota Provinsi Heilongjiang Tiongkok. Peraturan itu dinilai sebagai upaya positif Tiongkok dalam melarang tembakau.
Laporan itu menunjukkan, jika momentum sekarang ini terus berlangsung, sampai tahun 2030, setiap tahun akan terdapat 8 juta orang meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok, dan 80 persen dari mereka dari negara-negara yang relatif rendah pendapatannya.


Sumber, cri Online

Berita Bantul

Kamis Kliwon, 25 Jul 2013 15:00 WIB

Setiap tahun Terdapat 57.000 Orang Indonesia Meninggal Akibat Rokok

Di Indonesia setiap tahun terdapat 57 ribu orang meninggal akibat rokok, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif. Hal tersebut disampaikan oleh Gupiyanto Joko Nugroho, SP. MM dari Dinas Kesehatan saat menyampaikan makalahnya didepan peserta Seminar Dampak Rokok Bagi Siswa SLTA yang berlangsung di Gedung KPRI Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Kamis (24/7).
Gupiyanto menambahkan bahwa jumlah perakok di Inbdonesia semakin hari semakin meningkat jumlahnya, bahkan Indonesia menduduki rangking 3 dunia setelah Cina dan Amerika. Sedangkan di level Asia menduduki rangking ke 1 atau sebesar 47 persen dari jumlah penduduk. Menurut survei pengeluaran terbesar rumah tangga miskin adalah untuk membeli rokok.
Perilaku orang Indonesia sebagai konsumen rokok tersebut sangat dipengaruhi oleh gencarnya iklan rokok yang dilakukan secara besar-besaran. Karena selain ukuran iklannya yang besar, hampir setiap ivent baik di daerah maupun di kota selalu didukung oleh iklan rokok, harga rokokpun termasuk sangat murah. Padahal di negara maju tidak setiap ivent disertai iklan rokok, karena mahal dan kesadaran warganya akan kesehatan sangat tinggi, bahkan harganyapun sangat mahal sekitar 12 US dolar atau setara dengan Rp. 120 ribu. terang Gupiyanto.
Kesimpulannya, kata Gupiyanto, rokok mengandung racun, rokok dapat merusak seluruh organ tubuh manusia. Perokok aktif mengisap 25 persen racunnya, sedangkan 75 persenya diisap orang disekelilingnya. Perokok pasif di Indonesia diperkirakan berjumlah sebanyak 66 persen, terdiri kelompok usia 10-14 tahun sebesar 70 persen, dari 64,2 persen dari pelajar sudah terkontaminasi asap rokok.
Menurut laporan panitia yang disampaikan oleh Drs. Riswanto Widodo, seminar semacam ini merupakan yang pertama kali di Bantul dan diikuti oleh sekitar 50 pelajar SMU/K di Bantul dan perwakilan SKPD terkait di lingkungan Pemkab. Bantul.
Sementara dalam sambutan Bupati Bantul yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul drg. Maya Sintowati, diantaranya menyampaikan bahwa kebiasaan merokok sudah meluas di hampir semua kelompok masyarakat di Indonesia dan cenderung meningkat jumlahnya, terutama di kalangan anak dan remaja sebagai akibat gencarnya promosi di berbagai media massa.
Hal ini memberikan makna bahwa masalah merokok telah menjadi semakin serius, mengingat merokok berisiko menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan baik bagi perokok sendiri maupun orang lain di sekelilingnya.. terang Maya Sintowati.
Dari data WHO, tambah Maya, di tahun 2004 diketahui sudah mencapai 5 juta kasus kematian setiap tahunnya, serta 70 persen terjadi di negara berkembang, termasuk didalamnya asia, di Indonesia di tahun 2025 nanti, saat jumlah perokok dunia sekitar 650 juta orang maka akan ada 10 juta kematian per tahun.
Penyakit-penyakit akibat rokok, katanya, pada akhirnya akan melemahkan potensi SDM kita. Karena akibat asap rokok menyebabkan 25 macam penyakit serius diantaranya yang paling parah terjadinya kanker paru-paru. Dan terbukti perokok akan menanggung rugi bagi pelakunya yaitu kerugian kesehatan dan ekonomi yang akan berimbas pada meningkatnya biaya dan pelayanan kesehatan pula.
Agar permasalahan dan kondisi tersebut dapat dikendalikan, maka seminar semacam ini dipandang sangat strategis dalam upaya pengamanan terhadap bahaya merokok, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. tambah drg. Maya.
Selain dari Dinas Kesehatan nara sumber lain disampaikan testimoni mantan perokok yaitu Drs. Fahrudin S Ag anggota dewan Kab. Bantul dan Didik Joko Nugrho dari Fakultas Kedokteran UGM menyampaikan makalah berjudul Remaja Sehat Tanpa Rokok. (Sit)


Sumber, Pemerintah Kabupaten Bantul .

kamis
Personal Vapor onlineshop Centre
Indonesia - ASia

Shipping : available www.jne.co.id etc.

"WELLCOME VAPER "